Wednesday, April 30, 2008

KONSEP PERKAWINAN DALAM ISLAM

Dalam Islam, perkahwinan adalah suatu ibadat dan sunnah Rasulullah s.a.w. yang merupakan perlaksanaan terhadap tuntutan fitrah manusia.Orang yang berkahwin akan dapat mengatur suatu kehidupan yang baik, sempurna, dan penuh bertanggungjawab. Mereka ini adalah golongan yang berjaya melaksanakan amanah yang diberi, iaitu sebagai khalifah Allah yang mempertahankan peradaban dan tamadun manusia.
Orang berkahwin bertanggungjawab secara keseluruhannya terhadap rumah tangga dan ahli keluarga. Segala perbuatan yang dilakukan demi kesejahteraan dan kebahagiaan keluarga mendapat pahala daripada Allah.

Perkahwinan merupakan suatu sunnah Rasulullah s.a.w bagi meneruskan dakwahnya mengatasi masalah sosial dalam masyarakat, mewujudkan perpaduan di kalangan umat Islam untuk melahirkan generasi yang soleh.

Sabda Rasulullah s.a.w

Maksudnya:
Daripada Anas r.a, katanya telah bersabda nabi S.A.W bahawa perkahwinan adalah sunnahku, sesiapa yang benci sunnahku, maka dia bukan dari golonganku.

Allah S.W.T menjadikan manusia dengan fitrahnya yang ingin hidup berpasang-pasangan, berkasih-sayang, bahagia, dan dapat memenuhi tuntutan syahwatnya melalui cara yang halal. Fitrah tersebut dapat dilaksanakan melalui ikatan perkahwinan yang sah.

Tuesday, April 8, 2008

SELAYANG PANDANG RIWAYAT MAJALENGKA SEPANJANG CERITA


SELAYANG PANDANG

RIWAYAT MAJALENGKA SEPANJANG CERITA

Secara singkat cerita tentang riwayat asal mula terjadinya Majalengka serta makna atau kata Majalengka itu sendiri. Arti kata dari sesuatu nama tempat atau orang, bagi orang barat adalah dipandang tidak penting. Mereka lazim mengatakan “What is an nam”. Tetapi orang timur nama bukan sekedar nama. Nama dipandang memiliki arti, dasar dan tujuan yang tertentu. Bung Karno Presiden Republik Indonesia mengatakan : “In a name is every things”. Dalam nama bersemayam aneka warna dan benda. Demikian pula “Majalengka” sebagai nama dari suatu Daerah, sesuatu tempat, atau sesuatu kota. Nenek moyang atau para leluhur tidak akan demikian saja memberi nama tanpa dasar yang mendalam dan tanpa tujuan tertentu yang luhur bagi kelanjutan dan keturunannya. Bagi orang timur tentang nama mempunyai “latar belakang” yang khas demikian pula dengan “Majalengka” itu.

Rakyatnya hidup tentram damai dan aman sentosa, “rea ketan rea keton”, demikian sejahtera dan bahagianya sehingga Sindangkasih dapat gelar Sugih Mukti yang berarti “Kaya serta bahagia”.

Penghidupan rakyatnya terdiri dari bercocok tanam, terutama padi, sedangkan pakaiannya menenun sendiri dari hasil kapas tanamannya. Di lembah – lembah sungai subur ditanami tebu yang dibuat gula merah disamping gula dari pohon aren. Sebahagian daerahnya terdiri dari hutan rimba yang membujur kea rah utara dan selatan. Konon khabarnya dalam hutan itu bukan pohon kayu jati yang banyak, akan tetapi penuh dengan pohon maja. Batanya lurus – lurus dan tinggi – tinggi tetapi daunya kecil – kecil dan pahit dan mempunyai khasiat untuk mengobati penyakit demam. Buahnya mirip buah “Kawista”, tetapi kulitnya agak lunak, isinya kalu serasa dengan ubi jalar jenis “nikrum” yang dibakar (“dibubuy” Sunda ).

Sunan Gunung Jati seorang wali yang agung dan waspada, telah mengutus putranya panggeran muhammad untuk pergi mencari pohon maja ke daerah Sindangkasih. Guna ramuan obat penyembuh rakyatnya sekaligus dalam rangka menyebarkan Agama Islam. Pohon maja yang diperlukan sudah tidak ada. Maka pada saat itu panggeran Muhammad keluarlah ucapan “ Maja langka” (bahasa jawa ) artinya pohon maja tersebut tidak ada. Orang sunda menyebutnya dengan Majalengka. Desa, Kertarahayu,Talaga, Cikijing adalah bagian dari kota Majalengka. Itu adalah kota kelahiranku Kabupaten Majalengka terletak pada 1080 Cl - 1080 48 BT dan 60 14 - 70 24 LS dengan batas – batas :

Barat : Kabupaten Sumedang

Timur : Kabupaten Cirebon dan Kuningan

Selatan : Ciamis dan Tasik Malaya

Utara : Kabupaten Indramayu

Luas wilayah kabupaten Majalengka 1. 202,24 Km2. (120.424 Hektare ) atau 2,71 % dan luas wilayah propinsi Jawa Barat dengan jarak dari ibu kota kabupaten majalengka ke kota Propinsi Jawa Barat ( Bandung ) sekitar 110 Km. dan jarak dan jarak ke ibu kota Negara ( Jakarta ) 300 Km. sedangkan wilayah administrasi terdiri atas 23 kecamatan meliputi 13 kelurahan dan 318 desa. Dari perbukitan terjal dengan kemiringan berkisar antara 25 % - 40 % dan ketinggian antara 400 – 2000 (dpl)

MAJALENGKA KOTA ANGGUN MAJALENGKA BERGEMA